Urgensi Kemahiran Berbahasa Inggris di Era Modernisasi dan Globalisasi
Sejak abad ke-18, bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa Internasional. Beberapa negara selain Inggris bahkan menjadikan bahasa Inggris sebagai bahasa resminya.
Menurut data Statista, bahasa Inggris memiliki jumlah penutur paling banyak di dunia, yaitu mencapai angka 1,5 miliar.
Hal ini menyebabkan penguasaan dan kemampuan berbahasa Inggris dianggap perlu dan penting. Sayangnya, data Indeks Kemahiran Bahasa Inggris EF (EF EPI) tahun 2023 menunjukkan kemampuan bahasa Inggris masyarakat Indonesia masih tergolong rendah yakni menempati peringkat 79 dari 113 negara. Padahal, semakin banyak penutur dan penyebaran atas suatu bahasa, maka akan berlimpah pula informasi beredar menggunakan bahasa tersebut. Sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar ilmu pengetahuan ditulis dalam bahasa Inggris. Keterbatasan berbahasa akan memengaruhi cara masyarakat dalam belajar, berpikir, dan berkomunikasi.
Masalahnya, peningkatkan kemampuan berbahasa Inggris menyasar seluruh lapisan masyarakat Indonesia terkendala oleh, di antaranya, akses pembelajaran di sekolah yang tidak merata dan kualitas pengajaran serta tenaga pendidik yang tidak seimbang di berbagai daerah.
Kita tentu tak ingin hal ini terjadi berlarut-larut. Oleh karena itu, mengajarkan bahasa Inggris kepada anak merupakan sesuatu yang krusial. Untuk menumbuhkan ketertarikan terhadap bahasa Inggris, orangtua sebaiknya mulai mendekatkan anak dengan bahasa tersebut sedini mungkin. Bisa dengan memperdengarkan lagu, bermain puzzle berbahasa Inggris, flash card, membacakan cerita dengan dua bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), atau mewarnai objek-objek tertentu sembari menjelaskan beberapa kata berbahasa Inggris.
Memasuki masa sekolah, orangtua juga dapat mempertimbangkan anak untuk mengikuti les bahasa Inggris agar memperoleh metode belajar yang lebih intensif dan terarah.
Orangtua kini dapat merasa lega, karena kursus/les bahasa Inggris telah tersebar di berbagai area yang memungkinkan anak untuk mengakses kesempatan mendalami bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Mengapa les bahasa Inggris harus dimulai sejak dini? Menurut para peneliti dari Harvard University, anak-anak berusia di bawah 18 tahun umumnya lebih mudah menyerap bahasa baru selain bahasa yang dituturkan oleh ibunya (mother language) daripada kelompok usia lain. Sebuah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang menguasai dua bahasa (bilingual) atau lebih (multilingual) umumnya memiliki kemampuan kognitif yang fleksibel, daya tangkap yang lebih cepat, dan ingatan yang lebih tajam. Hal ini rupanya berpengaruh terhadap prestasi akademik dan non akademik anak, lho. Mempelajari bahasa asing juga terbukti mampu menumbuhkan, mengasah, dan memperkaya kemampuan linguistik seseorang. Pada era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang, individu yang terbiasa akrab dengan bahasa Inggris, akan lebih mudah beradaptasi di masa depan dan berkontribusi penuh di dalam masyarakat.
Les bahasa Inggris anak bukan lagi menjadi pilihan, tetapi keharusan. Ketika pelajaran bahasa Inggris di sekolah saja tidak cukup untuk memenuhi wawasan dan pengetahuan anak tentang bahasa Inggris, orangtua baiknya memfasilitasi anak untuk mengikuti program seperti bimbingan belajar, kursus, atau les yang secara terus menerus mengasah kemampuan anak. Terlebih, dengan teknologi yang semakin mutakhir, opsi belajar bahasa Inggris sudah tak lagi terbatas jarak atau lokasi.


Era digitalisasi memudahkan manusia, membantu pekerjaan dalam membuat, mengubah, menyimpan, menyampaikan dan membagikan informasi secara lebih cepat, tepat, berkualitas dan efisien.
Saat ini banyak platform dan lembaga pembelajaran yang menyediakan kursus bahasa Inggris online dengan metode belajar yang fleksibel dan mandiri dengan biaya terjangkau. Anak dapat belajar di mana saja dalam pengawasan orangtua dan bisa mengikuti pelajaran sesuai kapasitasnya. Anak juga bisa mengulang kembali materi yang dipelajari kapanpun mereka mau. Salah satu lembaga yang bergerak secara online dan offline untuk mencerdaskan anak bangsa ialah KUMON.
Dengan program KUMON CONNECT, diharapkan minat masyarakat terhadap pembelajaran bahasa Inggris semakin tinggi.KUMON CONNECT merupakan cara terbaru belajar Kumon secara digital, bertujuan untuk menjalin kedekatan anak-anak, orangtua, dan pembimbing melalui komunikasi yang intens serta hubungan personal yang erat. KUMON CONNECT adalah program belajar mandiri yang sama dengan saat mengerjakan soal menggunakan lembar kerja kertas Kumon. Cara ini bisa menumbuhkan rasa percaya diri, kemampuan belajar, dan memacu anak untuk memaksimalkan potensi mereka.

Dengan KUMON CONNECT, semua yang dibutuhkan anak-anak untuk belajar ada di perangkat tablet mereka. Sederhana, cepat, dan terukur. Tujuannya yaitu memberikan kesempatan yang sama bagi setiap anak agar dapat maju secara bertahap tanpa adanya perbedaan pembelajaran dalam proses belajarnya di Kumon.
Inovasi teknologi di bidang pendidikan, komunikasi, dan informasi adalah transformasi yang mendukung kemajuan kualitas sumber daya manusia. Anak-anak yang hari ini terpapar dampak positif teknologi akan dengan cepat membaur bersama dengan perkembangan zaman. Ilmu pengetahuan dapat diakses dengan begitu mudah sehingga cita-cita pemerataan pendidikan dapat segera terwujud.
Mari optimal dalam memaksimalkan potensi, minat, dan bakat anak. Persiapkan anak agar mampu bersaing sebagai global citizen, pemimpin, dan pionir perubahan.