"Jadi, selamat tinggal?"
"Ya," aku menyahut, separuh getir. "Selamat tinggal."
Pada rentang dua pulau, lautan tempat ia memandang dari balik jendela pesawat barangkali akan menyimpan megah perasaan yang tak pernah mampu dikuapkan. Tentang hati yang sempat sesak oleh rimbun kasih sayang, mengenai takdir yang buat tergugu malam-malam, atau saat sepasang mata bertemu pada sebuah garis lurus; lelah, luka, putus asa.
Lelaki tersebut menarik kopernya di sepanjang jalur menuju terminal keberangkatan. Pandangnya sendu, rautnya sayu, tubuhnya kuyu, dan senyumnya layu. Beberapa kali mengalihkan tatap, menolak menyelami kedalaman mataku yang dulu selalu ia puja.
Kadang, beberapa hal justru terasa luar biasa sialan di saat-saat terakhir. Kala semua pihak tahu tidak ada yang bisa mengubah apa-apa. Kesempatan bukan sembarang benda temuan di sisi jalan atau toko-toko kelontong.
Usai saja, cukup. Tanpa penjelasan lebih lanjut, tanpa penjabaran memusingkan kepala, tanpa histeria yang akan membuat ia, kami, berubah pikiran dan pilih bertekuk lutut pada cinta.
"Kita tegak berpondasikan logika." Katanya, dahulu. Aku setuju.
Sebab itu, tidak pernah ada kata mengalah termasuk soal menetap atau tinggal.
Selepas hari ini, sedetik setelah pesawat lepas landas, akan kutemukan diriku kembali sibuk di antara bilik gedung berlantai dua puluh lima. Menatap layar maya seharian, menyesap bercangkir-cangkir kopi, mengakrabi kemacetan, klakson kendaraan, serta makan malam di sebuah kedai nasi goreng langganan. Memeriksa ponsel seperlunya, diburu rapat, dikejar deadline, dijejali target-target baru yang wajib dicapai.
Jarak jelas ada. Toh, dua pulau bukan spasi yang mampu ditempuh dengan sekadar lima langkah kaki.
Kemudian, aku dan ia akan terbiasa. Benar-benar terbiasa tanpa kehadiran masing-masingnya, terbiasa sendiri, kembali menjadi diri kami sebelum ceruk waktu mempertemukan. Kembali hampa dan tak masalah.
"Grief is the price we have to pay for love."-Queen Elizabeth II
Palembang, 22 April 2021
Siti Sonia Aseka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar