Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Kunjungi laman Blogger Perempuan dan baca tulisan saya melalui link berikut

Minggu, 26 Desember 2021

Simpul I: Menjawab Tanya Soal 'Mengapa?'


Setidaknya beberapa tahun lalu, sebelum usia menyentuh angka 20, pernikahan selalu jadi kata paling mengerikan. Jauh sebelum itu, justru wacana menikah menjadi sesuatu yang jauh, amat jauh. Spesifikasi usia 'sebelum dua puluh lima' yang dibangun oleh masyarakat, membuat ketakutan dan rasa canggung melompat-lompat meriah dalam benak. Kenapa harus? Mengapa menikah seolah dijadikan taraf pencapaian tertinggi dalam hidup? Dan mengapa saya perlu terjebak dalam gelembung cara berpikir yang salah ini lantas suka tidak suka menerimanya dengan tangan terbuka? Sampai pada kesimpulan bahwa barangkali sepanjang usia, saya siap bila hanya sendiri; tidak memercayakan jiwa dan raga pada seseorang dalam sebuah naungan bernama pernikahan.


(Sebagian teks dihilangkan untuk keperluan percetakan)


Palembang, 26 Desember 2021

Siti Sonia Aseka

1 komentar:

Merespons Fatwa HARAM Vasektomi yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia

Sepekan lalu, MUI melalui akun Instagram resminya, merilis tanggapan mengenai kebijakan yang diberlakukan oleh Gubernur Jawa Barat, yaitu: m...