PERCAYA
Orang bilang, temukanlah seseorang yang kamu percaya lalu jatuh saja sedalam mungkin bersamanya. Karena walau sesulit apapun, ia akan membuat segala sesuatu terasa mudah dan indah.
Tapi, aku punya teori lain. Bagaimana jika ternyata aku tak ingin jatuh bersamanya? Apakah pilihan itu akan membulat pada simpul bahwa aku tak cukup percaya?
Sebab, dengan yang paling ku percaya, sekuat tenaga akan ku pastikan bahwa terbang dan angkasaku berarti juga segala tinggi dan hebatnya. Tak pernah ada kata jatuh, sebab kami mampu untuk saling menyusun petak tangga sedemikian rupa.
Apa yang lebih melegakan ketimbang sesuatu yang dicari akhirnya ditemukan, sesuatu yang pergi ternyata kembali, atau saat sadar bahwa sesuatu yang kamu perjuangkan juga ikut berkorban untukmu demi kebaikan-kebaikan kalian?
Dalam diam panjang dan perenungan dalam, sesuatu itu, mungkin juga... seseorang, selalu mendahulukanmu untuk memastikan kamu baik-baik saja, sebelum ia juga mengusahakan kebaikan untuk dirinya.
Suatu ketika, aku pernah yakin tentang kepercayaan adalah kebebasan yang menyiksa. Kebebasan yang dibungkus kepura-puraan. Padahal, jauh di dalam sana, ada kekhawatiran dan keresahan, rasa penasaran yang tertahan dan tanya yang tak pernah bisa diungkap. Semata demi sesuatu bernama tahan lama.
Ah, untuk apa? Membiarkan diri kita seolah tak peduli padahal cemas? Mengapa?
Sebab itu, aku lalu sadar bahwa suatu ketika, bertemu seseorang dengan segala sikap yang mampu kamu maklumi lalu bisa memberikan pemakluman padamu adalah harus.
Karena dengan begitu, bagaimanapun sekitar menangkap ketidakbaikan, engkau tetap mampu menarik benang merah untuk senantiasa berada disisinya lalu percaya.
Cukup percaya saja.
Dengan begitu, kemanapun dia pergi, bersama siapapun, apapun yang ia lakukan bersama atau tanpamu, takkan membuat takut, apalagi resah, atau bahkan curiga.
Sehebat itu eksistensi percaya.
Jadi, kamu percaya padaku, kan?
Siti Sonia Aseka
Palembang, 11 Agustus 2018
Sabtu, 11 Agustus 2018
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Miskonsepsi Pernikahan Dini dan Menikah Muda
Miskonsepsi Pernikahan Dini & Menikah Muda Oleh: Siti Sonia Aseka Pernah salah sangka soal narasi nikah muda, nggak? Bertahun lalu, saya...
-
Jadi, pada senja yang nyaris rebah itu, ku telusuri jalanan padat lagi sempit. Demi satu porsi Gelato yang habis ditelan ingin, pada mas...
-
Urgensi Kemahiran Berbahasa Inggris di Era Modernisasi dan Globalisasi Sejak abad ke-18, bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa Internasio...
-
Miskonsepsi Pernikahan Dini & Menikah Muda Oleh: Siti Sonia Aseka Pernah salah sangka soal narasi nikah muda, nggak? Bertahun lalu, saya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar