Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Kunjungi laman Blogger Perempuan dan baca tulisan saya melalui link berikut

Minggu, 19 April 2015

Cerpen (Naturally Love)

 
Liana membetulkan lagi letak kacamatanya yang melorot hingga pertengahan hidung. Membalik lembar demi lembar kertas dari buku tebal yang ia baca.
Perpustakaan ini sepi. Senyap, dan hening. Hanya suara pergantian waktu dari jam dinding yang menggema di setiap sudut ruangan.
Pria dengan kacamata berbingkai hitam di sebelah Liana terlihat amat membosankan -sama seperti dirinya- yang sama sekali tak terusik dengan berbagai macam suara karya si buntal penjaga perpustakaan tua itu. Bau kopi menguar dimana-mana, membuat Liana mencoba sesantai mungkin menarik nafas. Jelas, ia menyukai aroma kopi kental dengan campuran krim, atau hanya sekedar kopi hitam biasa.
"Sebaiknya, kita segera keluar dari sini."
Liana menggosok-gosok hidungnya yang terasa gatal. "Kenapa?" tanya gadis itu santai. Pria di sampingnya, yang baru saja mengeluarkan sebaris kalimat pendek menutup buku bersampul lusuh dengan wajah sedatar angin.
"Aku benci bau kopi." ujarnya kemudian, menoleh ke arah Liana yang terlihat aman-aman saja. Malah seolah tambah betah dengan bukunya.
"Tapi aku suka disini." tegas Liana, melancarkan protes halus dari nada suaranya yang setenang lautan.
"Katakan saja, bahwa kau suka menghirup aroma kopi ini lama-lama."
"Kau benar." Liana tersenyum tipis. "Jadi biarkan aku tetap duduk disini, membaca buku, dan bersantai dengan caraku sendiri." sambungnya padat.
Pria di sebelahnya mengeluarkan omelan-omelan kecil yang sama sekali tak di hiraukan oleh Liana.
"Orion Park, apa aku perlu memesan secangkir kopi panas pada Mrs. Brown agar kau bisa tutup mulut?"
Orion -nama pria itu- dengan gemas mengacak poni milik Liana yang tertata rapi. Membuat Liana mengeluarkan decakan-decakan kesal yang di buat-buat.
Orion tertawa, melindungi bahunya yang terkena pembalasan brutal dari Liana dua detik setelah ia menarik tangannya dari kepala gadis itu.
...
Orang-orang bilang, cinta tak butuh kesempurnaan. Namun entah mengapa, ketika bersama Orion, Liana merasakan kesempurnaan itu berpihak padanya.
Selagi mereka saling percaya, dan merasa nyaman satu sama lain, bukankah komitmen akan lurus-lurus saja?
Orang bilang, cinta bukanlah apa-apa tanpa rasa cemburu. Namun bukankah kecemburuan itu yang dapat menghancurkan suatu hubungan?
Lantas apa lagi?
Dari semua sistem yang ada, ada baiknya tetap berada di koridor sendiri-sendiri. Tak semua pepatah di dunia ini adalah benar dan harus di turuti. Terkadang, menjadi berbeda dengan tetap apa adanya adalah hal yang pantas untuk di jaga, di pertahankan.
...
FIN~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Miskonsepsi Pernikahan Dini dan Menikah Muda

Miskonsepsi Pernikahan Dini & Menikah Muda Oleh: Siti Sonia Aseka Pernah salah sangka soal narasi nikah muda, nggak? Bertahun lalu, saya...