Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Kunjungi laman Blogger Perempuan dan baca tulisan saya melalui link berikut

Minggu, 19 April 2015

Puisi (Adalah)

 
Adalah aku sang penantang rindu, yang tak kunjung melupakanmu dalam setiap helaan waktu.
Menapaki lurusan pasir pantai, berusaha untuk terlihat sama: baik-baik saja.

Adalah kamu sang peretas hati, pengendali memori. Objek rindu yang bagiku takkan lekang termakan masa.
Tergapai dalam siluet, terjangkau dalam setiap kepemilikan rasa. Ataukah hanya semu belaka?

Adalah kita sang perangkai cinta, penyulam setia, penenun percaya, serta pun penjahit kata.
Setitik ombak yang mampir kala resah, mengendalikan gelisah di rongga dada.

Adalah yang tak dapat terdeskripsi secara rinci.
Ialah hati yang bagiku tak jua melabuhkan pada satu rasa.
Yang lelah berjalan, juga tak hendak berhenti sendirian.

Adalah Sang Mega.
Pewarna dalam setiap melodi, yang menjadikan cinta sebagai obat penyembuh luka, penghalau galau yang merajai segenap jiwa dan raga.

Adapun senja.
Adalah sang penghubung abadi dalam setiap tawa dan luka.
Penghapus air mata, pelarut tangis, serta penghadir bahagia.
Bukankah indah?
Adalah... Kasih yang tak menemukan muara, sehingga mata turut serta mengeluarkan rasa: bulir-bulir permata.

Menyusun kata dalam untaian prosa, mengharap nyata kan menjadi akhirnya.
Kelamku, menjadi tirani penyiksa kalbu, bahwa sejak hari yang lalu, rinduku tak jua temukan obat yang engkau janjikan dulu.

Pantaskah ikatan itu ku lepas karena mu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Miskonsepsi Pernikahan Dini dan Menikah Muda

Miskonsepsi Pernikahan Dini & Menikah Muda Oleh: Siti Sonia Aseka Pernah salah sangka soal narasi nikah muda, nggak? Bertahun lalu, saya...