Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Kunjungi laman Blogger Perempuan dan baca tulisan saya melalui link berikut

Minggu, 19 April 2015

Puisi (Curahan Rindu)

 
Rindu ini menjeratku.
Mampir dengan destinasi kelabu, yang sulit terhapus oleh mendung senja kelabu.
Refleksi yang tak jauh berbeda dengan dulu, saat semuanya masih tergenggam dalam kendaliku.

Kamu ada disini, di sekitarku.
Namun seolah jarak menengahi kita dan menyapa bersama rambu-rambu semu.

Saat aku berhasil menghapus nyatanya jarak, sesuatu yang mengganggu tiba-tiba muncul di kalbuku.
Kita tak pernah benar-benar terhubung, seperti kebanyakan orang bercerita tentang bagaimana mereka menghapus rindu.

Kita bicara mengenai dua arah, yang semestinya tergabung menjadi satu.
Entah karena malu, atau karena tak pernah mau menangkap kebenaran itu.

Seberapa aku mengharapkan kehadiran waktu, untuk kita sama-sama membagi rindu yang tak kunjung singgah dan menuju.

Sesulit aku mengungkap rasaku untukmu, yang berisi jutaan rindu hingga waktu merenggutnya untuk berlalu.

Mengingat kembali ketika kita pernah menertawakan hal yang sama atau saat kita saling menertawakan.
Semuanya indah namun memicu haru di benakku.

Kenapa semuanya tak bisa kembali seperti dulu?
Saat aku tak harus menumpuk luka lalu membiarkannya hingga nampak layu, atau ketika kita menjadikan satu sama lain sebagai yang nomor satu.

Cukup dengan kita mengingat, bahwa pernah ada sesuatu di antara aku dan kamu, walau itu tergolong semu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Miskonsepsi Pernikahan Dini dan Menikah Muda

Miskonsepsi Pernikahan Dini & Menikah Muda Oleh: Siti Sonia Aseka Pernah salah sangka soal narasi nikah muda, nggak? Bertahun lalu, saya...