Teruntuk, Anda
Unsur terpenting dalam setiap puisi, seluruh prosa, hingga rangkaian kata per kata.
Yang kala mengingatnya, hatiku sontak melontar zikir tiada sudah
Yang tanpanya, aku mungkin tenggelam dalam-dalam, kebingungan harus bagaimana menuliskan ribuan khayal menjadi arti dan bermakna.
Teruntuk Anda,
Titik imaji tertinggi
Tawa tanpa henti
Bahagia hingga ke pelosok hati
Selalu Anda,
Yang tanpa diundang, selalu mampir dan tak lekang
Yang tanpa diminta, menetap dan takkan pergi lagi; semoga.
Teruntuk Anda,
Selalu Anda.
Palembang, 29 Maret 2015
(Siti Sonia Aseka)
Unsur terpenting dalam setiap puisi, seluruh prosa, hingga rangkaian kata per kata.
Yang kala mengingatnya, hatiku sontak melontar zikir tiada sudah
Yang tanpanya, aku mungkin tenggelam dalam-dalam, kebingungan harus bagaimana menuliskan ribuan khayal menjadi arti dan bermakna.
Teruntuk Anda,
Titik imaji tertinggi
Tawa tanpa henti
Bahagia hingga ke pelosok hati
Selalu Anda,
Yang tanpa diundang, selalu mampir dan tak lekang
Yang tanpa diminta, menetap dan takkan pergi lagi; semoga.
Teruntuk Anda,
Selalu Anda.
Palembang, 29 Maret 2015
(Siti Sonia Aseka)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar