Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Kunjungi laman Blogger Perempuan dan baca tulisan saya melalui link berikut

Rabu, 15 Maret 2017

Suatu Ketika



Suatu ketika, berhenti pada satu titik untuk menengok pada titik lain adalah harus.
Untuk membanding…
Untuk mengukur…
Untuk menghitung…
Sejauh mana kemampuan untuk berteleportasi dari satu tempat ke tempat lain
dalam kurun waktu kurang dari semestinya.

Suatu masa, beristirahat sejenak dari sekian tekanan adalah wajib.
Untuk bertahan…
Untuk berobat…
Untuk menjaga detak…
agar tetap sesuai porsinya.
Bahkan menangis, semenyedihkan apapun, tetap jalan terbaik ketika puluhan pundak tak mampu menjadi tempat ternyaman untuk rebah.

Suatu waktu, Tuhan izinkan kita menjadi diri sendiri saja.
Tanpa peduli orang lain berkata apa, marah dan membatu jadi hal biasa.
Tak gubris kata orang, entah A sampai Z yang kadang mendilema.

Suatu hari, akan datang sebuah balasan.
Atas kesabaran...
Atas segala ikhlas yang terlampau tak biasa.
Untuk sekian kerja berharga.
Berbulan berbilang tahun lamanya.
Ia ada, dan akan diturunkan khusus kepada siapa saja yang menginginkannya.
Tentu sepadan dengan usaha, tak pernah lebih apalagi kurang.

Maka, kita biarkan luka menganga pada waktunya, dan sembuh pada saatnya.
Karena tak semua orang akan bertanya tentang bahagia saja, namun ada kala kisah sedih pun turut mengudara.
Agar kita dapat memposisikan.
Ketika suka…
ketika duka…
ketika dilanda perasaan tak bernama.

Urgensi Kemahiran Berbahasa Inggris di Era Modernisasi dan Globalisasi

Urgensi Kemahiran Berbahasa Inggris di Era Modernisasi dan Globalisasi Sejak abad ke-18, bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa Internasio...