Blogger Perempuan

Blogger Perempuan
Kunjungi laman Blogger Perempuan dan baca tulisan saya melalui link berikut

Selasa, 11 Februari 2020

Sejatinya....

Sejatinya belajar adalah ketiadaan atas ilmu, yang dibungkus proses demi meraih sebenar-benar keyakinan sehingga memiliki kemerdekaan sudut pandang.
Entah pengalaman personal, hasil dari mendengar atau melihat, bahkan bila hanya membaca dan menduga.



Sudah menjadi niscaya, pembelajar bukanlah musafir yang berteduh di bawah satu pohon saja.
Perjalanan mencapai tujuan, tidak akan cukup ditempuh dengan beristirahat barang sebentar, atau berlindung mengandalkan mutlak satu pohon rindang.

Maka mengkultuskan seseorang atau sesuatu kecuali Dia, adalah salah bila terlalu kejam menyebut sebagai rupa bilangan dosa.

Seorang guru tak ditampik merupakan manusia biasa. Kharismanya bukan alasan bagi diri untuk membenarkan segala tingkah laku, bahkan mengagungkan tanpa kehendak mencari tahu.

Hei, anak muda.
Mainlah yang jauh, temui banyak orang, perluas lingkar pergaulan, dengarkan dan lihat; dunia ini menunggumu menyentuh tanpa bantuan indera entitas lain. Jangan hanya menanti dan menerima terlalu pasrah.
Kau perlu membumi untuk mendunia.

Manusia adalah tempatnya khilaf dan dosa.
Kau manusia, dia manusia, kita semua manusia.
Lalu apa yang kau banggakan?
Apa yang kau ingin manusia lain lihat darimu? Absolut kebaikan saja?
Padahal kau juga berbuat salah, maka biarkan mereka tahu; terkadang pola pikirmu kau tuliskan sebab murni hasrat rasa, bukan semata demi meraih ridho-Nya.

Kau ingin orang-orang membaca kisah patahmu.
Kau ingin menjadi 'hero' sebab sanggup terbang dengan sayap tak utuh.
Padahal, kau bahkan tak pernah berjalan lebih jauh dari sekedar ucapanmu.
Kau menghakimi orang lain sebab kau tak berada di titik itu, dan hanya 'merasa' tahu tanpa perlu repot menarik benang merah atau hidup dalam logika yang sehat; bahwa semua aksi dilakukan atas dasar reaksi.

Astaghfirullah...
Ya Rabbana...
barangkali keangkuhan hamba-Mu di atas semesta ini tak perlu dijelaskan peliknya.


"Jadilah kalian orang-orang yang:
Paling kokoh sikapnya
Paling lapang dadanya
Paling dalam pemikirannya
Paling luas cara pandangnya
Paling rajin amal-amalnya
Paling solid penataan organisasinya
Paling banyak manfaatnya.

Merendahlah engkau, seperti bintang gemintang, berkilau dipandang orang di atas riak air dan sang bintang nun jauh tinggi. Janganlah seperti asap yang mengangkat diri tinggi di langit padahal dirinya rendah lagi hina.“
(K.H. Rahmat Abdullah)

Wallahu'alam~

Palembang, 11 Februari 2020
Siti Sonia Aseka

Urgensi Kemahiran Berbahasa Inggris di Era Modernisasi dan Globalisasi

Urgensi Kemahiran Berbahasa Inggris di Era Modernisasi dan Globalisasi Sejak abad ke-18, bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa Internasio...