Desember ke-lima belas.
Pagiku diawali bersama perayaan kecil dengan tahu goreng hangat nan berasap. Masih diikuti kesibukan yang memburu, ucapan selamat ulang tahun singkat, serta doa-doa yang kami semua panjatkan tanpa suara.
Seperti biasa, janji bagai instruksi, segala yang serba mendadak juga kesepakatan tiba-tiba. Pagi padat, hari yang penuh, dan beberapa jadwal seolah minta diperhatikan ulang.
Namun, tentu.
Hanya untuk satu hari di bulan Desember, aku berjanji untuk tidak memaki meski dalam hati. Setidaknya, hingga tengah malam tiba dan aku bisa meluapkan segala rasa kesal, marah dan kecewa itu melalui hela napas lega, "Akhirnya hari ini berakhir juga."
Tapi, hei.
Tahun ini, aku mendapatkan banyak hal, ternyata.
Harapan masa lampau yang jadi nyata, doa yang terjawab tepat saat aku membutuhkannya, manusia-manusia baik di sekitar, serta tujuan-tujuan yang tercapai.
Syukurku, bahagiaku, tawa dan perasaan berharga.
Tidak ada yang bisa menandingi segala macam riuh rendah euforia tersebut, meski harus menunggu demi beberapa masa lalu habis ditelan waktu.
Seminar kecil, makan siang yang kelewat santai, perjalanan menuju lebih dari sekedar film bagus, dan ditutup dengan satu porsi Gelato mengenyangkan di pinggir jalan kota padat itu.
Aku mengingat segalanya.
Dan aku harap, kamu pun takkan lupa.
_______________________________
Palembang, 17 Desember 2018
Siti Sonia Aseka
Jadi pengen nyobain itu juga🙄
BalasHapusHarusss rekomendasi sekali ituuuu
Hapuswhoaah 😭
BalasHapusDedek wkwk
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapus